Ketika si Kecil Menjalani Puasa Pertamanya

Rizki Washarti Siregar - 2014-07-08 14:40:30
Rizki Washarti Siregar
 

Dalam Islam, berpuasa memang baru diwajibkan saat anak sudah baligh (dewasa) yang rata-rata terjadi pada usia 12 tahun. Tapi jika para orang tua ingin mulai melatih dan membiasakan buah hatinya berpuasa sebelum masa itu, boleh saja. Namun tentunya dengan menimbang dan melihat kondisi anak.

Psikolog Rizki Washarti Siregar, B.A., M.Psi. mengatakan, jika kondisi anak sehat dan kuat, lalu lingkungan sekitarnya seperti di rumah dan di sekolah juga mendukung agar dia berpuasa, maka anak-anak sejak usia sekolah dasar, sekitar 7 tahun sudah dapat diajarkan berpuasa meski belum penuh. 

"Mengingat kondisi fisiknya yang masih dalam masa perkembangan dan belum tentu sanggup puasa dari Subuh hingga Magrib. Oleh karena itu, anak dapat belajar untuk puasa setengah hari. Tidak perlu setiap hari, selama ia berpuasa karena keinginan pribadinya, itu sudah baik," kata Psikolog yang biasa disapa Kiki ini.

Ditahun berikutnya, lanjut Kiki, seperti pada tahun 8-9 tahun, perlahan-lahan, anak dapat belajar untuk puasa setengah hari selama sebulan penuh. Bila berhasil, maka di usia 10 tahun anak dapat belajar untuk puasa satu hari penuh, dari matahari terbit hingga terbenam.

INGAT, ANAK ADALAH PENIRU ULUNG

Memberi pemahaman tentang makna puasa yang sesungguhnya ketika anak masih berusia 7 tahun memang cenderung sulit. Oleh karena itu, mengajarkan bahwa puasa adalah salah satu bagian dari rukun islam atau kewajiban seorang muslim dapat ditanamkan dengan cara menyenangkan. Umumnya anak akan menghafalnya.

"Seiring dengan bertambah dewasanya anak, kemampuan kognitifnya akan berkembang sehingga mereka dapat diajarkan makna sesungguhnya dari puasa dan pemahaman mereka akan konsep Tuhan dan agama. Menginjak usia 12 tahun, makna sesungguhnya dari puasa seyogyanya sudah dapat mereka pahami," lanjut psikolog dari Yayasan Praktik Psikolog Indonesia ini.

Langkah pertama yang bisa diterapkan orang tua dalam melatih anak berpuasa untuk pertama kalinya, paling mudah dengan konsep modeling atau meniru lingkungan sekitarnya. Jika kita ingin melatih anak untuk berpuasa, sebaiknya anda berada di lingkungan di mana orang-orang di sekitarnya juga berpuasa.

Kiki memberi contoh, jika anak banyak menghabiskan waktu dengan nenek di rumah, namun karena usia nenek tersebut sudah tidak mungkin untuk berpuasa, maka diharapkan agar nenek tidak makan di hadapan anak, agar anak tidak bingung.

"Begitu pula dengan ibunya yang sedang datang bulan. Jika ibu sedang tidak berpuasa, diharapkan untuk tidak makan di depan anak, agar tidak timbul pertanyaan-pertanyaan mengapa orang dewasa tidak berpuasa dan ia berfikir ia juga boleh minum dan makan begitu merasa malas untuk berpuasa,"tambahnya.

Namun, lain halnya jika secara kognitif anak sudah dapat memahami konsep datang bulan atau memahami bila orang lansia tidak wajib berpuasa jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan. Maka tentu sah-sah saja menjelaskan hal tersebut kepada anak. Hal ini biasanya lebih dapat dipahami oleh anak-anak yang berusia 10 tahun ke atas, di mana mereka juga biasanya sudah lebih mudah untuk berpuasa.

TIDAK DAPAT DIPAKSAKAN

Berpuasa bagi anak-anak tidak dapat dipaksakan karena bukan kewajiban bagi mereka. Namun, jika anak dirasa malas berpuasa, sebaiknya orang tua segera mencari tahu apa penyebabnya. Dengan mengetahui alasannya, maka akan lebih mudah untuk mengetahui alasannya.

"Penyebab anak malas berpuasa umumnya karena malas sahur. Artinya mereka harus bangun sangat pagi. Jika ini alasannya, maka ubahlah pola tidurnya, dibiasakan untuk tidur lebih cepat agar sudah tidur dengan cukup ketika waktu sahur tiba. Ada juga yang malas, karena tidak paham kegunaan puasa. Oleh karena itu, orang tua dapat menjelaskan kegunaan puasa dari segi agama dan juga dari segi kesehatan secara ilmiah," papar Kiki.

Bagaimana jika anak merengek ingin batal karena tidak kuat puasa ?

Kiki menyarankan, jika anak benar-benar baru mulai berpuasa, katakanlah usia 7 tahun, maka cukup masuk akal jika ia tidak sanggup berpuasa. Biarkan ia untuk berbuka, dan sebaliknya, jangan paksakan untuk berpuasa lagi keesokan harinya.

"Tanyakan apa ia ingin mencoba untuk berpuasa esok harinya dengan baik-baik, jika ia menjawab iya, maka dapat dicoba kembali keesokan harinya. Namun jika ia menolak, maka biarkan saja hingga ia merasa siap," sambungnya.

Tapi, jika anak sudah berusia 11 tahun dan masih merengek-rengek tidak kuat puasa, orang tua perlu melihat dengan seksama apa penyebabnya. Apakah karena ia lapar lantaran tidak sahur? Atau mungkin sahur tetapi hanya makan sedikit?

Karena seiring dengan bertambahnya usia dan semakin berkembangnya fisik seseorang, maka individu semestinya sudah dapat lebih menahan rasa lapar dan haus.

TIPS MENGAJARKAN ANAK PUASA PERTAMA KALI

- Jangan memaksa, ajak secara perlahan.

- Perhatikan keinginan anak. Orang tua boleh saja bertanya: "Kamu besok mau ikut mama dan papa puasa?"

- Namun jawaban anak, haruslah menjadi jawaban hati nuraninya dan bukan lantaran ia merasa ada beban untuk berpuasa.

- Jika anak mulai bersedia berpuasa, ciptakan lingkungan yang menyenangkan. Artinya ia melihat orang-orang di sekelilingnya juga berpuasa dan jauhkan ia dari hal-hal yang menyebabkan puasanya batal seperti membiarkan kue tergeletak di atas meja yang mengundang keinginannya untuk berbuka puasa.

- Jangan pelit pujian ketika anak berhasil berpuasa. Berikan penghargaan agar ia termotivasi untuk berpuasa kembali. Puji tingkah lakunya dengan positif, puji pula dirinya.


 
Index Berita
 
 


© 2025 YPPI.All rights reserved. Design by ideweb,Developer