Bisakah Tidak Mudah Kecewa

Adib Setiawan, M.Psi - 2015-04-17 14:09:34
Adib Setiawan, M.Psi
 

Assalamu’alaikum, Pak Adib.

Bagaimana ya Pak cara menghilangkan rasa kecewa kepada seseorang? Karena saat berusaha melupakan kesalahannya, bila teringat susahnya saya menghadapi keadaan yang dialami dalam menyelesaikan masalah akibat kesalahan orang itu, rasa kecewa itu timbul lagi.

Krisanti, 27 tahun, Bandung.

Jawab :

Wa’alaikumsalam, Ibu Krisanti.

Rasa kecewa merupakan rasa yang biasa dialami seseorang. Setiap orang memiliki harapan dan jika harapan yang diinginkan tidak terpenuhi, maka seseorang menjadi kecewa. Kekecewaan bisa dialami ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain. Seringkali kekecewaan kadang justru dialami terhadap orang terdekat. Misalnya pasangan, mantan pasangan, orang tua, saudara, teman, atau tetangga. Jika kekecewaan ini semakin terakumulasi, maka seseorang tersebut akan merasa tersiksa. Beberapa orang kadang menyalahkan orang lain bahwa lingkungan sekitarnya tidak memperhatikannya ataupun memperdulikannya. Namun dia jarang mengevaluasi diri. Dia menganggap dirinya benar, sementara orang lain salah. Sementara orang lain melihat dirinya salah, namun dia tidak menyadarinya.

Memang ada seseorang yang merasa kecewa kemudian justru memotivasi dirinya untuk terus maju. Namun ada juga kekecewaaan justru membuat seseorang semakin down atau merasa bersalah, kurang berguna, dan justru menyalahkan orang lain atau diri sendiri. Dia kesulitan beranjak dari situasi yang membuatnya merasa kecewa. Dia terus kecewa dan merasa menderita karena kekecewaan tersebut.

Rasa kecewa yang membuat seseorang termotivasi biasanya karena dia ingin memperbaiki diri maupun kinerja yang dimiliki olehnya. Ketika dia dikecewakan orang lain, maka dia menerima, mengevaluasi diri, kemudian mengambil hikmah yang ada. Dia pun kemudian mengambil keputusan secara tepat dan memikirkan segala resiko yang mungkin timbul. Orang tersebut juga menerima sesuatu yang sudah terjadi dan mau memaafkan orang yang membuat kecewa dirinya.

Ada kecenderungan seseorang menuntut orang lain. Misalnya istri menuntut lebih pada suami, anak menuntut lebih pada orang tua, orang tua menuntut lebih pada anak, ataupun suami menuntut lebih pada istri. Tuntutan yang lebih ini membuat orang dituntut kadangkala tidak bisa memenuhi harapan orang yang menuntut. Kadangkala mereka sering terlibat dalam suatu situasi konflik di mana mereka cenderung memaksakan kehendak atau cenderung egois. Sifat egois membuat seseorang kesulitan mengerti orang lain. Hal ini membuat dia merasa kecewa. Oleh sebab itu, sebenarnya mudah untuk menghilangkan rasa kecewa pada seseorang.

Berikut tips supaya tidak mudah kecewa :

1. Jangan terlalu berharap terlalu berlebihan kepada seseorang di sekitar Anda. Taruhlah harapan yang sekiranya dia mampu mewujudkan hal tersebut.

2. Cobalah mengedepankan komunikasi dengan orang yang Anda harapkan. Jangan menuntut secara sepihak, tapi dengarkan apa maunya. Dengan mendengarkan apa yang dia mau, membuat harapan tidak terlalu tinggi sehingga mudah dicapai.

3. Cobalah untuk memahami bahwa kemauan atau keinginan orang lain dibatasi oleh keinginan orang lain. Jadi jangan memaksakan kehendak.

4. Cobalah mengerti diri sendiri. Misalanya kelebihan dan kekurangan diri dapat diketahui olehnya. Selanjutnya jika mengerti diri sendiri, maka akan membuat mudah menerima orang lain.

5. Cobalah menerima sesuatu yang sudah terjadi. Yang sudah terjadi tidak bisa diulang. Namun, untuk masa depan, sebaiknya direncanakan sebaik mungkin dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

6. Cobalah untuk memaafkan orang lain yang telah mengecewakan Anda.

7. Berlatih memahami orang lain. Cobalah mengerti orang lain. Seringkali seseorang tidak memahami orang lain justru menuntut berlebih yang berakhir dengan kekecewaan.

8. Cobalah menghargai perbedaan. Dengan memiliki sifat menghargai atau toleransi yang besar, maka akan membuat hubungan kepada seseorang lebih nyaman.

9. Pahami nilai-nilai agama ataupun nilai-nilai (norma) masyarakat yang ada. Selanjutnya, terapkan pada diri Anda. Hal tersebut memungkinkan untuk memahami orang lain sehingga meminimalisasi kekecewaan.

10. Cobalah berfikir antisipatif. Misalnya berusaha memprediksi prilaku seseorang sehingga bias mengantisipasi kekecewaan di kemudian hari.

11. Mengevaluasi diri bagaimana dirinya berinteraksi dengan orang lain. Apakah sudah memberikan yang terbaik atau belum. Sebaiknya Anda memberikan sesuatu kepada pasangan, atasan atau rekan kerja, teman atau siapapun yang terbaik. Sehingga orang lain pasti juga akan membalas apa yang Anda lakukan padanya. Namun, akan lebih baik jangan berharap mendapat balasan ketika berbuat suatu kebaikan.

12. Assertive mengungkapkan ketidaknyamanan pada orang lain. Jika tidak nyaman, maka ungkapkan sehingga membuat orang lain mengerti dan mengurangi adanya potensi konflik.

13. Cobalah mengalah dan jangan keras kepala membuat seseorang mudah kecewa karena kesulitan mengerti orang lain.

Surah al-Insyirah ayat 5-6:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.

Hal ini mengajarkan supaya kita menerima sesuatu yang sudah terjadi dan tidak kecewa pada sesuatu di masa lalu. Dengan menatap masa depan, maka kesuksesan akan mampu diraih.

Surah al-Baqarah ayat 216:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”.

Cobalah untuk tidak berharap secara berlebih dan mencoba untuk mengerti sesuatu apa yang disuka atau kurang disuka. Semakin seseorang melakukan keburukan, maka semakin besar rasa kecewa yang dimiliki. Namun semakin banyak melakukan kebaikan, maka membuat hati tenang dan tidak merasa kecewa pada seseorang. Silakan berserah diri dan ikhlas pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sesuatu yang sudah terjadi. Sebaliknya rencanakan masa depan dan pikirkanlah strategi dan cara untuk mencapai apa yang Anda inginkan.

Sumber : ESQ: A family Magazine, Edisi 08 / April 2015.


 
Index Berita
 
 


© 2024 YPPI.All rights reserved. Design by ideweb,Developer