Waduh Si Adek Ngomong #!*?@<#$"

Rizki Washarti Siregar, BA, M.Psi - 2018-11-18 08:22:03
Rizki Washarti Siregar, BA, M.Psi
 

 

Jangan Hanya salahkan medsos, tapi siapa lagi kalau bukan kita sendiri. Anda sudah paham cara mengamankan tayangan medsos dari si kecil?

Berbahasa mencerminkan kepribadian. Tentang ini kita paham sekali. Tapi, apa yang terjadi begitu di satu pagi, tiba-tiba si kecil kita dengan nada keras berkata, "...f**k!"

Ibu mana pun juga harusnya kaget mendengarnya. Karena, kita dan orang seisi rumah pun rasanya tak ada yang pernah mengajarinya ngomong sekasar itu. Lantas, kok, bisa ya kesayangan kita yang belum lama lagi 5 tahun berkata seperti itu?

"Jangan lupa, anak usia dini cenderung melakukan modeling alias meniru," ujar Yeti Widiati, psikolog dari Biro Konsultasi Paradigma.

Dan zaman now, yang ditiru si kecil, bisa jadi segala yang dilihat dan didengarnya dari medsos. Tengoklah sebagian tayangan YouTube, vlog yang selama ini dinikmati si kecil.

"Bila anak lebih sering mengakses video, misalnya, daripada berkomunikasi dan berinteraksi dengan orangtuanya atau orang dewasa lainnya, maka bahasa yang digunakan akan lebih banyak bahasa yang lebih sering ia dengar" jelas Yeti.

Tapi, apa medsos satu-satunya penyebab si kecil berbahasa tidak sopan? Jelas bukan satu-satunya. Namun, "Kalau anak mengenal gadget sejak usia dini, kemungkinan mereka terpapar medsos akan lebih besar. Dan, semakin banyak waktu yang diluangkan anak dengan bermain medsos, maka semakin besar pula kemungkinan pengaruh medsos terhadap perkembangan bahasa anak. Meskipun medsosnya masih terbatas, umumnya yang bersifat audio-visual semisal YouTube, karena anak-anak usia dini, kan, masih terbatas kemampuannya dalam membaca dan menulis," ungkap Rizki Washarti Siregar, psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia.

Jadi, mulai sekarang si kecil kita jauhkan saja dari medsos?

Sopan Santun Sesuai Zaman

Tentunya tak perlu langsung melarang si kecil bermedsos. Toh bahasa perkembangan sesuai zaman. Oleh karena itu, penting bagi si kecil untuk menggunakan bahasa yang dimengerti oleh generasi saat ini. Bukan lagi bahasa baku dan terstruktur. Yang penting, masih dalam batas kesopanan agar membuat lawan bicara merasa nyaman dan senang.

Misalnya, nih, anak-anak zaman now banyak yang memanggil guru mereka dengan sebutan "Miss" karena penggunaan bahasa Inggris lebih luas dewasa ini. Akhirnya, banyak anak memanggil wanita dewasa muda juga dengan sebutan "Miss". Ini tidak masalah. Lain halnya bila anak memanggil orang dewasa dengan "lu"  atau "elo" atau hanya nama.

"Ini kurang sopan dalam budaya Indonesia," tegas Rizki. Lalu bagaimana? Kuncinya adalah, ajari anak sopan santun sesuai zamannya. Ajari anak kapan, di mana, dan bagaimana berbahasa yang bisa diterima. "Ketika anak berbicara dengan orang dewasa, maka bahasa seperti apa yang layak digunakan. Namun ketika anak mengobrol dengan teman sebayanya menggunakan bahasa gaul dan bahasa rahasia antara mereka, itu adalah hal biasa dan bisa diterima. Kita tidak bisa memaksa anak untuk menggunakan bahasa formal ketika mereka sedang berbicara dengan teman-temannya," jelas Yeti.

Peran orangtua dalam membuat anak bertutur baik sangatlah besar, karena perkembangan bahasa setiap anak berawal dari rumah, terutama ibu. Kita adalah sosok yang paling sering berada bersama anak, sehingga dari kitalah-tanpa bermaksud mengabaikan peran ayah-anak lebih banyak belajar bertutur. Sehingga, penting adanya untuk kita bertutur baik ketika di depan anak.

"Bila orangtua menggunakan kata "lu-gua" dalam berbahasa, maka jangan salahkan bila anak menggunakannya juga dalam pembicaraannya," tukas Yeti.

Nah, bagaimana jika orangtua terlanjur bertutur tak baik? Segera minta maaf dan jelaskan bahwa bahasa tersebut tidak sopan dan kita salah mengatakannya. Kemudian perbaiki dan jangan mengulanginya agar tidak ditiru.

Dan soal medsos ?

"Ibu juga harus lebih berhati-hati lagi dan memastikan setting-an di medsos sudah ramah anak, agar video-video yang buruk tidak muncul di layar gadget. Bila ibu kurang paham bagaimana memastikan setting-an ini, bisa minta tolong pada suami atau cari dibagian help medsos terkait," saran Rizki

 

sumber : Nova 1602/XXXI 05-11 November 2018 Hal 12

 


 
Index Berita
 
 


© 2025 YPPI.All rights reserved. Design by ideweb,Developer