Melacak Bakat Si Kecil
Rizki Washarti Siregar, BA, M.Psi - 2019-04-20 03:28:23
Si kecil yang terlihat senang mengatur teman-temannya, bisa karena dia memang berbakat jadi pemimpin, atau jangan-jangan sekedar "bossy". Lantas, bagaimana cara yang paling tepat untuk melacak kondisi sebenarnya ?
Anak Anda sering dipilih jadi ketua kelas atau jadi pemimpin kelompok bermain ? Jika begit adanya, Anda pantas bersyukur dan berbangga hati.
Karena, "Hal ini menandakan dia mendapatkan kepercayaan teman-temannya dan ini adalah salah satu tanda dia mempunyai bakat memimpin," jelas Rizki Washarti Siregar, BA, M.Psi., yang psikolog itu.
Tapi jika si kecil kita di kelas tak pernah jadi ketua, bahkan tak pernah dipilih jadi pemimpin kelompoknya, perlukah kita sedih dan berkecil hati?
Tentu tidak, dan jangan pernah. Karena, meski berkaitan dengan bakat, ternyata menurut Kiki-demikian psikolog kita ini dipanggil-kemampuan memimpin bisa dipelajari dan bukan merupakan suatu hal yang sudah terpatri sejak lahir.
Memang, pada banyak kasus, seseorang bisa memiliki sedikit unsur sifat internal pada dirinya, yakni sifat ekstrover. Sosok semacam ini biasanya senang jika dikelilingi orang-orang. Sementara individu dengan sifat introver cenderung lebih senang sendiri.
"Orang-orang karismatik, yakni orang yang mudah disukai orang lain, apakah itu karena keperawakannya, sifat seseorang yang hangat atau humoris dan lain-lain, juga punya peluang menjadi pemimpin yang baik," tampah psikolog pendidikan ini.
Akan tetapi, pemimpin yang baik, lebih banyak dipengaruhi unsur sejauh mana seseorang mau belajar untuk menjadi pemimpin yang baik. Hal ini meliputi kemampuan mendengarkan aspirasi orang lain, bersikap demokratis, berempati terhadap orang lain, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan mengelola emosi, sifat jujur dan adil, kemampuan beradaptasi dengan baik dan cepat, dan masih banyak lagi.
Nah, semua itu, menurut Kiki, dapat dipelajari, bukan merupakan kemampuan bawaan lahir atau nature driven istilah psikologinya.
Intinya, memimpin bukan sekadar merupakan bakat, tetapi yang lebih adalah kemampuan adaptasi seseorang terhadap orang lain atau suatu hal.
Jadi, bisa saja si kecil waktu di sekolah sangat pemalu dan cenderung menjadi pengikut dalam kelompoknya, namun ketika memasuki usia dewasa dan bekerja, dia bisa menjadi seorang manager yang disukai anak buahnya karena dia mau belajar menjadi pemimpin yang baik.
KEMBANGKAN DAN JADILAH CONTOH
Nah, sekarang coba Anda amati perilaku si kecil sehar-hari. Jika Anda melihat tanda-tanda awal di mana si kecil tampil lebih menonjol ketimbang teman teman sebayanya, maka Anda dapat memulai memupuk bakat tersebut.
Contoh, si kecil sedang belajar kelompok bersama 7 temannya. Pekerjaan mereka menuntut pembagian tugas dan si kecil memiliki inisiatif untuk mengatakan kepada teman-temannya, "Kita harus bagi-bagi tugas, nih. Kamu kerjakan yang ini ya, kamu yang ini, kalau kamu ini aja. Nanti aku kerjain yang ini."
Selanjutnya, ketika Anda memiliki waktu luang berdua dengan si kecil, Anda dapat memuji inisiatif si kecil dan kemampuannya melihat permasalahan serta menemukan solusi. Tapi alangkah baiknya Anda juga segera menjelaskan di lain waktu bahwa sebaiknya si kecil menanyakan kepada teman-temannya, bagian mana yang mereka ingin kerjakan agar teman-temannya pun senang dan menerima keputusan dengan lapang dada.
Misalnya, "Mama senang deh, kamu tadi berani mengungkap pendapak kamu mengenai permasalahan.Good Job.Lain kali, akan lebih baik lagi kalau kamu juga tanya teman-teman kamu ya, biar mereka tidak tersinggung dan merasa dihargai."
Karenanya, jangan lupa, "Orangtua juga perlu memberi contoh kepemimpinan yang baik di rumah dengan bersikap demokratis dan adil," lanjut Kiki yang lulusan the University of Queensland di Brisbane, Australia (2004) ini.
Hal ini bisa diterapkan, misalnya, pada pembagian tugas-tugas sehari di rumah ataupun pengambilan keputusan bagaimana meluangkan waktu berlibur. Contoh, Anda dapat mengatakan, "Tiga bulan lagi sekolah sudah libur. Yuk, kita diskusi nanti liburan mau ke mana," sambil tetap memegang kendali atas jalannya diskusi dan pengambilan keputusan akhir berdasarkan diskusi dan situasi dan kondisi orangtua sendiri (ketersediaan waktu, uang, tenaga, dll).
Tapi, jika anak Anda terlihat senang mengatur teman-temannya misal, saat si kecil tengah bermain bersama apakah itu juga merupakan bakatnya untuk jadi pemimpin?
Kemampuan mengatur kelompok memang bisa menjadi salah satu indikasi kepemimpinan, tetapi tidak secara otomatis menunjukan yang bersangkutan berbakat menjadi pemimpin.
"Bila teman-temannya tidak suka dengan cara si kecil mengatur dan memerintah mereka, maka ada kemungkinan si kecil tidak akan berhasil memimpin teman-temannya. Karena, sebetulnya mereka tidak senang dengan caranya mengatur, tapi mau mengikuti dengan terpaksa dan menggerutu," papar Kiki.
Jika ini terjadi, menurut psikolog yang telah berpengalaman 10 tahun ini, si kecil hanya "bossy". Yakni, hanya laiknya bos yang suka mengatur-atur atau mengambil keputusan secara sepihak tanpa memedulikan orang lain.
Lantas apa yang harus kita lakukan jika si kecil begitu?
Ya seperti kalau dia melakukan tindakan yang keliru saja. Segeralah menegurnya di waktu dan tempat yang paling baik. Kalau tempat, tentu tidak dilakukan di depan umum agar tidak membuat anak malu dan kapok untuk belajar belajar dan berkembang. Kalau waktu, tentu Anda yang lebih tahu.
Sumber : Nova.id | NOVA 1625/XXXIII 15-21 APRIL 2019